Senin, 20 April 2015

Pengakuan Iman Kristen Fundamental

1. Percaya bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya dalam enam hari yang literal (Kej.1&2).
2. Percaya bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, serta semua manusia mewarisi sifat dosa, dan menempati posisi orang berdosa (Rom.3:10,23).
3. Percaya bahwa hanya ada satu cara untuk membereskan dosa yaitu dengan penghukuman. Dosa tidak dapat dihapus dengan perbuatan baik, rituil ibadah dan berbagai kerajinan keagamaan (Rom.6:23; Yes. 64:6).
4. Percaya bahwa Yesus Kristus diutus untuk menanggung dosa semua manusia. Dosa manusia yang belum memiliki kesadaran diri (bayi), bahkan dosa Adam hingga dosa manusia terakhir telah ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib (Yoh.1:29, I Yoh.2:2).
5. Percaya bahwa manusia yang telah memiliki kesadaran diri dan melakukan dosa atas kesadaran diri diserukan untuk bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat untuk mendapatkan pengampunan dosa atau pengaplikasian anugerah keselamatan (Mat.4:17, Yoh.3:16, Ef.1:7, Kol.1:14).
6. Percaya bahwa tidak ada jalan keselamatan lain selain injil Yesus Kristus karena siapapun yang berada di luar Kristus akan menanggung hukuman atas dosa dirinya. Tidak ada satu manusia pun bisa masuk Surga tanpa percaya kepada Kristus dari Adam hingga manusia terakhir (Yoh.14:6, Ibr.8:6, I Tim. 2:5).
7. Percaya bahwa Injil yang murni adalah Injil yang tidak ditambahkan dengan percaya kepada Maria, upacara baptisan, kerajinan ibadah dan apa saja (Gal.1:8, 5:3-4). Dan tidak menekankan kesuksesan duniawi atau yang mengurangi aspek seruan bertobat (I Kor.15:19).
8. Percaya bahwa orang yang telah diselamatkan tidak akan kehilangan keselamatannya karena terjatuh ke dalam dosa. Tetapi yang bersangkutan harus tetap tinggal di dalam kasih karunia Yesus Kristus (Rom.11:22, I Kor.15:2, II Kor.6:1, II Tim.2:12, Yak.5:19, I Yoh.2:24,27, II Yoh.9).
9. Percaya bahwa ada Surga bagi orang yang bertobat serta menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, dan ada Neraka bagi orang yang menolak anugerah Allah.
10. Percaya bahwa Alkitab, Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21, adalah satu-satunya firman Allah yang tidak ada salah. Di luar Alkitab tidak ada firman Allah baik tertulis maupun lisan.
11. Percaya bahwa Alkitab bersifat kanon tertutup. Kitab Wahyu 22:21 adalah firman Allah yang terakhir. Sesudah Wahyu 22:21 ditulis, maka Allah telah menghentikan proses pewahyuan dan juga menghentikan semua karunia yang berhubungan dengan pewahyuan.
12. Percaya bahwa penafsiran Alkitab yang benar adalah Literal Grammatical. Ini tidak berarti bahwa di dalam Alkitab tidak ada alegori. Alegori di dalam Alkitab memang ada, dan akan ditafsirkan sebagai alegori. Alegori dalam Alkitab dapat dikenal dari konteks, dan juga aturan bahasa yang lazim berlaku.
13. Percaya bahwa setiap orang percaya harus menggabungkan diri ke dalam salah satu Jemaat Lokal untuk membentuk tubuh Kristus serta bertumbuh di dalam Kristus (Ef.4:11-16).
14. Percaya bahwa Gereja harus terpisah total dari Negara dan Pemerintah dan Gereja tidak boleh terlibat politik (Mat.22:21).
15. Percaya bahwa Gereja yang benar adalah Gereja yang bersifat Lokal bukan yang bersifat Universal/Katolik/Am (Ef.1:1), dan otonomi penuh, tidak tunduk kepada kuasa apapun bahkan kuasa alam maut (Mat.16:18).
16. Percaya bahwa tubuh Tuhan Yesus itu bukan seluruh kekristenan, melainkan tiap-tiap Gereja Lokal (Ef.1:23).
17. Percaya bahwa hubungan satu Gereja Lokal dengan Gereja Lokal lain bukan sebagai atasan dan bawahan (vertikal) melainkan sebagai sahabat dan saudara (horisontal).
18. Percaya bahwa Tuhan hanya mendirikan Gereja Lokal dan Gereja Lokallah yang mendirikan Yayasan, Sekolah dan berbagai sarana pemberitaan injil. Parachurch yang alkitabiah adalah yang tunduk kepada Gereja Lokal (Mat.16:18).
19. Percaya bahwa jabatan Nabi dan Rasul telah dihentikan sejak wahyu terakhir diberikan dan kini tinggal jabatan Penginjil, Gembala dan Guru sebagai jabatan pengajar firman (Ef.4:11) dan Diaken sebagai jabatan pelayan jemaat (Kis.6:1-dst).
20. Percaya bahwa wanita tidak dipanggil untuk mengajar dan memimpin laki-laki dewasa dalam jemaat (I Tim.2:12-13, I Kor.14:34), sebagaimana istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istri (Ef.5:22-27).
21. Percaya bahwa baptisan tidak menyelamatkan melainkan salah satu upacara yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Gereja Lokal. Dan baptisan yang benar adalah baptisan yang dilakukan terhadap orang yang sudah lahir baru (orang banar), dimasukkan ke dalam air (cara yang benar) dan oleh gereja yang benar (doktrinnya benar) (Mrk.16:16, Mat.28:19, Rom.6:3-4).
22. Percaya bahwa hanya ada dua upacara yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Gereja Lokal, yaitu upacara baptisan dan upacara perjamuan Tuhan. Kedua-duanya tidak esensial untuk keselamatan melainkan hanya untuk mengingat akan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan (Mat.3:11, 28:19, I Kor.11:24-25).
23. Percaya bahwa ibadah yang bersifat lahiriah dengan berbagai rituilnya telah digantikan dengan ibadah dalam roh dan kebenaran. Tidak ada simbol lahiriah dalam ibadah selain keteraturan dan kesopanan (Yoh.4:23-24, I Kor.14:40).
24. Percaya bahwa segala lagu pujian dalam gereja haruslah memenuhi kriteria berkenan kepada Allah, bukan menyenangkan bagi manusia. Kami tidak menentang lagu yang indah, tetapi pujian dalam gereja haruslah memiliki teks atau lirik yang Alkitabiah, musik yang rohani dan menyenangkan Tuhan, yang tidak terkontaminasi oleh dunia ini (misalnya Rock and Roll), dan cara menyanyi yang rohani. Musik gereja bukanlah untuk tujuan entertainment.
25. Percaya bahwa perpindahan anggota jemaat adalah cerminan kebebasan berpikir dan memutuskan.
26. Percaya bahwa anggota jemaat harus menjalani kehidupan kekristenan yang memuliakan nama Tuhan, sopan, teratur dan kudus (Ibr.12:14).
27. Percaya bahwa anti Kristus akan mempersatukan politik, ekonomi dan agama serta menguasai. Untuk itu orang Kristen harus waspada (Wah.13:11-18).
28. Percaya bahwa hari pengangkatan orang percaya (rapture) terjadi sebelum masa penganiayaan (pretribulation). Dan penampakan Kristus terjadi sebelum kerajaan seribu tahun (premillennium).

disalin dari http://graphe-ministry.org/bahasa/pengakuan_iman.html 

Trinitas

Doktrin Trinitas - yaitu bahwa Allah Bapa, Allah [Simbol Trinitas] Putra, dan Allah Roh Kudus masing-masing adalah Tuhan yang sama dan satu - yang diakui sulit untuk dipahami, merupakan dasar utama dari kepercayaan Kristen. Walaupun kaum skeptik meremehkannya sebagai ketidakmungkinan matematika, hal tersebut merupakan doktrin dasar Kitab Suci dan juga merupakan kenyataan yang amat dalam dari pengalaman universal dan pemahaman kosmos secara ilmiah.
Perjanjian Lama dan Baru keduanya mengajarkan Kesatuan dan Trinitas Tuhan. Ide bahwa hanya ada satu Tuhan, yang menciptakan segala hal, berulang kali ditekankan dalam Kitab Suci seperti dalam Yesaya 45:18:
"Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit; Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya;… Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain".
Contoh dalam Perjanjian Baru adalah Yakobus 2:19:
"Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."
Ketiga pribadi Tuhan, pada saat yang sama, tercatat dalam Kitab Suci seperti dalam Yesaya 48:16:
"Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ. Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya."
Pembicara dalam ayat ini jelas sekali adalah Tuhan, dan Dia mengatakan Dia telah "diutus oleh Allah Tuhan (yaitu, Bapa) dan Roh-Nya (yaitu, Roh Kudus)". Doktrin Trinitas dalam Perjanjian Baru terdapat dalam ayat seperti Yohanes 15:26, di mana Tuhan Yesus bersabda:

Kain dan isterinya

Kita bahkan tidak pernah tahu namanya, namun ia diperbincangkan dalam persidangan Scopes, disebut dalam pertunjukan dan film Inherit the Wind[1] juga dalam buku dan film Contact,[2] dan telah dibahas di negara-negara di seluruh penjuru dunia. Adakah ia isteri yang paling banyak diperbincangkan sepanjang sejarah?
Orang-orang yang tidak percaya telah memakai isteri Kain berulang kali untuk mendiskreditkan keberadaan Kitab Kejadian sebagai rekaman sejarah yang sejati. Yang menyedihkan, kebanyakan orang Kristen belum dapat memberikan jawaban yang memadai terhadap pertanyaan ini. Akibatnya, dunia berpikir bahwa orang Kristen tidak dapat membela wibawa Skriptur (Ayat Suci) dan, juga, iman Kristen.
Sebagai contoh, pada persidangan bersejarah Scopes di Tennessee tahun 1925, William Jennings Bryan, sang jaksa penuntut yang memihak kepada iman Kristen, gagal untuk menjawab pertanyaan tentang isteri Kain yang diajukan oleh pengacara anti-Kristen ACLU[3]yang lantang, Clarence Darrow.[4]
Dunia pers terarah pada persidangan ini, dan apa yang mereka dengar telah mempengaruhi Kekristenan hingga hari ini—Orang Kristen dipandang tidak dapat membela isi Alkitab. Kaum skeptik kemudian membuat kesimpulan yang secara logis keliru dalam menyimpulkan bahwa rekaman Alkitab tak dapat dipertahankan!
Carl Sagan yang atheist menggunakan pertanyaan yang sama ini dalam bukunya Contact[5] (yang masuk dalam daftar penjualan terlaris diThe New York Times), dan film Contact, yang berdasarkan buku Sagan, juga menggunakan itu.
Dalam buku tersebut, karakter rekaan Ellie tidak dapat memperoleh jawaban tentang isteri Kain, dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, dari seorang isteri pendeta, yang merupakan pemimpin kelompok diskusi gereja.[6]
Sagan secara cerdik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa—seperti "Siapakah isteri Kain?"—pertanyaan-pertanyaan yang acap kali ditujukan pada orang Kristen sebagai usaha untuk membuktikan bahwa Alkitab tak dapat dipertahankan.
Sedihnya, kebanyakan Orang Kristen mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini! Sekalipun, jawaban-jawaban itu tersedia. Namun, karena kebanyakan gereja tidak memiliki cukup pengajaran tentang apologetik,[7] khususnya mengenai Kitab Kejadian, kebanyakan orang-orang percaya di dalam gereja itu tidak "selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya pada kamu mengenai harapan yang kamu miliki" (1 Petrus 3:15).
Mengapa ini Penting?
Banyak kaum skeptik menyatakan bahwa, agar Kain mendapatkan seorang isteri, haruslah ada “bangsa” manusia lain di bumi yang bukan merupakan turunan Adam dan Hawa. Bagi banyak orang, pertanyaan ini merupakan batu sandungan dalam menerima kisah penciptaan dalam kitab Kejadian dan catatannya mengenai hanya satu lelaki dan