Jumat, 14 Februari 2014

PERMASALAHAN 2 RAJA-RAJA 8:26 VS 2 TAWARIKH 22:2.



Dalam  2  Raja-raja,  umur  Ahazia  ketika  menjadi  raja  TERTULIS:  "22 tahun", TETAPI dalam 2 Tawarikh: "42 tahun".
JAWAB : (Konteks ayat harus dipahami)
                                                           
2 Raja-raja 8:26
"Ia  berumur  dua  puluh  dua  tahun  pada  waktu  ia  menjadi  raja  dan
setahun  lamanya  ia  memerintah  di  Yerusalem.  Nama  ibunya  ialah
Atalya, cucu Omri raja Israel."
Naskah  Ibrani  Teks Masoretik  : "BEN-'ESRÏM {anak dua puluh}
ÛSYETAYIM  {dan  dua}  SYÂNÂH  {tahun}  'AKHAZYÂHÛ
{Ahazia}  VEMOLKHÕ  {ia  memerintah}  VESYÂNÂH  {dan  tahun}
'AKHAT  {satu}  MÂLAKH  {ia  memerintah}  BÏRÛSYÂLÂIM  {di
Yerusalem}  VESYÊM  {dan  nama}  'IMÕ  {ibunya}  'ATALYÂHÛ
{Atalya}  BAT-'ÂMRÏ  {anak  perempuan  Omri}  MELEKH  {raja}
YISRÂ'ÊL {Israel}"

2 Tawarikh 22:2
"Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja
dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Atalya, cucu Omri."
Naskah  Ibrani  Teks  Masoretik:  "BEN-'ARBÂ'ÏM  {anak  empat
puluh}  USYETAYIM  {dan  dua}  SYÂNÂH  {tahun}
'AKHAZYÂHU  {Ahazia}  VEMOLKHO  {ia  memerintah}
VESYÂNÂH  {dan  tahun}  'AKHAT  {satu}  MÂLAKH  {ia
memerintah}  BÏRUSYÂLÂIM  {di  Yerusalem}  VESYÊM  {dan
nama}  'IMO  {ibunya}  'ATALYÂHU  {Atalya}  BAT-'ÂMRÏ  {anak
perempuan Omri}" 

Naskah  Ibrani  Teks  Masoretik  menulis  bahwa  Atalya  adalah
anak  perempuan  ('bat',  bêt-tâv)  dari  Omri,  raja  Israel;  padahal
sebenarnya  Atalya  adalah  anak  perempuan  Ahab  [2  Raja-raja  8:18],
putera  Omri,  sehingga  Atalya  adalah  cucu  perempuan  Omri,  namun
dalam  keluarga  kerajaan,  cucu  sering  disebut  anak.  Jadi  kata  ('bat',
bêt-tâv) bisa berarti anak perempuan atau cucu perempuan.
Kunci untuk mengerti  permasalahan  ini ditemukan di Perjanjian
Baru.  Silsilah  raja-raja  dari  Tuhan  Yesus  Kristus  dicatat  dalam
Injil menurut Matius. Matius 1:8 berisi daftar raja -raja dari garis
Daud yang ada beberapa raja terkenal yang tidak dicantumkan.
Bagan  berikut  membandingkan  Raja-raja  Yehuda  dalam
Perjanjian Lama dengan catatan Raja-raja di Matius 1:8

Catatan PL                     Silsilah Yesus dalam Matius
Asa                                      Asa
Yosafat                            Yosafat
Yoram/Yehoram             Yoram
Ahazia                                 -
Yoas                                    -
Amazia                                -
Uzia                                  Uzia

Tiga raja Yehuda tidak dihitung dalam  Garis Silsilah Yesus  Kristus!
Mengapa?  Jawabannya  ditemukan  di  Keluaran  20:5,  Bilangan  14:18
dan Mazmur 109:13-15 dan terlihat dalam karakter pemerintahan raja-raja  jahat  ini  (2  Tawarikh  22:2-4).  Faktanya,  Ahazia  tidak  dihitung sebagai  benih  Daud.  Leluhurnya  mengikuti  jejak  kejahatan  keluarga Omri.  Alkitab  menekankan  kedua  garis  darah  dan  pengaruh  dari
ibunya, Atalya, yaitu cucu dari Omri serta anak dari Ahab dan Izebel
(2 Raja-raja 8:18).

Ada Dua Kemungkinan Jawaban
Jawaban 1:
Ahazia berusia 22 tahun (2 Raj 8:26) ketika dia naik takhta di kerajaan
Yehuda. Dia anak dari Yoram dan Atalya. Ahazia adalah Pejabat Raja
ketika  ayahnya  sakit  (2  Taw  21:18)  selama  satu  tahun  (2  Raj  9:29 -- Tahun  ke-11  pemerintahan  Yoram  yang adalah Raja  Israel)  dan  menjadi
pejabat  raja  yang  memerintah  satu  tahun  (Tahun  ke-12  Yoram  raja
Israel -2 Raj 8:25). Ahazia naik takhta tahun 894 SM. Jika kita mundur
42 tahun (yaitu 936 SM), kita tiba pada tahun pertama Omri memerintah.
Dengan  kata  lain,  Ahazia  memang  berusia  22  tahun  (seperti  tercatat
dalam  Kitab  Raja-Raja),  namun  masa  pemerintahannya  dihitung
(dalam  Kitab  Tawarikh)  mulai  dari  permulaan  dinasti  jahat  Omri.
Inilah  cara  Roh  Kudus  menyoroti  ketidaksetiaan  yang  jahat  dalam
Garis Kerajaan Daud.
Jadi, Frase  "42  tahun" adalah  ungkapan  Ibrani  dari   "anak  laki-laki

dari 42 tahun" yang berarti bahwa itu adalah masa 42 tahun dari

permulaan dinasti Omri. 

Jawaban 2:
Ahazia  berusia  42  tahun  (2  Tawarikh  22:2)  ketika  dia  naik  takhta
kerajaan Yehuda. Dia bukanlah anak kandung Yoram (yang mati pada
usia  40  tahun),  tetapi  anak  angkatnya.  Ibunya  adalah  istri  ayahnya.
Hitung mundur  20 tahun (ketika Ahazia berusia 22 tahun-2 Raja-Raja
8:26)  maka  didapat  tahun  914  SM  yang  merupakan  tahun  ke-8
pemerintahan raja Yehuda bernama Yosafat. Ini adalah waktu Yosafat
berbesanan  dengan  Ahab  (2  Tawarikh  18:1),  yang  kita  tahu  dalam
tahun  ke-3  Yosafat  memerintah,  dia  memerintahkan  kebangkitan
rohani   bangsa  Yehuda  (2  Tawarikh  17:7-9),  kerajaannya  menjadi
makmur (2 Tawarikh 17:12).
Dari  2  Tawarikh  18  dinyatakan  bahwa  beberapa  tahun  setelah
persekutuan  ini  berlangsung,  Ahab  dan  Yosafat  bergabung  dalam
kekuatan  militer  melawan  Siria  (2  Taw  18:2).  Kedua  raja  ini  pergi
berperang (2 Taw 18:28) dan raja  Ahab terbunuh (2 Taw 18:33-34).
Sebelum peperangan terjadi, Nabi Tuhan bernama Mikha dirantai dan
dikembalikan ke penguasa kota yaitu Amon, dimana Yoas satu tahun
memerintah  sebagai  anak  raja,  tinggal  (1  Raja-raja  22:26).  Dalam
bagian  ini,  kita  menemukan  pernyataan  yang  terungkap:  Yoas,  anak
kandung  Ahazia  (2  Taw  22:11)  disebut  ―anak  raja‖,  yang
mengindikasikan  bahwa  Ahazia  adalah  sudah  menjadi  raja!
Bagaimana  hal  ini  mungkin?  Mungkin,  dalam  hubungan  besanan
Yosafat  dengan  Ahab,  Ahazia  diurapi  menjadi  raja  pada  waktu  ini,
serpihan  teka-teki  menjadi  cocok.  Dengan  kata  lain,  Ahazia  diurapi
menjadi raja pada usia 22 namun akhirnya baru memerintah Kerajaan
Yehuda 20 tahun kemudian pada usia 42 tahun.
Firman Tuhan tidak  memberikan semua detail pertalian antara kedua
raja  ini.  Dengan  jelas,  solusi  ini  mungkin  karena  dalam  2  Tawarikh
21:2  Yosafat  diberi  gelar  "Raja  Israel!".  Lagi  pula,  ketika  putra
Yosafat  bernama  Yehoram/Yoram  akhirnya  memperoleh  kekuasaan
atas seluruh Yehuda, dia bukan hanya membunuh saudara-saudaranya,
namun  juga  para  pemimpin/pangeran  Israel  (2  Taw  21:4).  Mengapa
dia  lakukan  hal  itu  jika  mereka  bukan  ancaman  untuk takhta  bangsa
Yehuda?
Bukan  hanya  itu,  tapi  Ahazia  sungguh-sungguh  merasa  "nyaman  di
rumah"  dalam  Istana  Kerajaan  Israel  (2  Taw  22:6).  Mungkin  saja
kedua  raja  tertarik  untuk  menyatukan  kembali  dua  kerajaan  yang
terbagi  selama  70  tahun-  niscaya  dengan  motif  yang  berbeda.  Ahab
(dan atau Izebel!) berkonspirasi menghasilkan raja dari keturunannya
atas  Kerajaan  Yehuda  setelah  kematian  Yosafat-satu  langkah  yang
mana  akan  diperuntukkan  bagi  Ahazia  (yang  ibunya  adalah  putri
Ahab) di  masa depan.  Ketika rencana  Ahab untuk  membuat Yosafat
terbunuh dalam peperangan ternyata ketahuan (2 Taw 18:29, 31-33),
Ahazia  harus  menunggu  20  tahun  untuk  memerintah.  Dalam  hal  ini,
Ahazia benar 22 tahun dan 42 tahun ketika dia mulai memerintah, 22
tahun ketika diurapi, 42 tahun ketika duduk ditakhta. Pertanyaan yang
tertinggal adalah siapa ayah kandung Ahazia? Hubungan besan antara
Ahab  dan  Yosafat  memunculkan  suatu  kotoran-fakta  kekusutan
jaring! Pertimbangkan bahwa Ahazia dianggap sebagai:
1.  Anak Yoram (2 Taw 22:1). Sejak Ahazia dua tahun lebih tua
dari  "ayahnya" Yoram,  dia  harus  membuat  anak  angkatnya
dibawa  dalam  hubungan  dengan  ibunya  Atalia  ketika  Atalia
menikahi  Yoram.  Penafsiran  pertama  tidak  mungkin,  karena
jika  Ahazia  menduduki  takhta  pada  usia  42  tahun  setelah
ayahnya wafat, terdapat perbedaan usia, Ahazia menjadi lebih
tua  2  tahun  daripada  ayahnya.  Yoram,  ayah  Ahazia  menjadi
raja pada usia 32 tahun, memerintah selama 8 tahun kemudian
wafat  (2  Tawarikh  21:5),  berarti  usia  Yoram  mencapai  40
tahun, tidak mungkin saat itu Ahazia berusia 42 tahun. 
2.  Anak  menantu  Ahab  (2  Raj  7:27).  Hubungan  ini  akan
ditetapkan dengan pernikahannya dengan Zibya (2 Taw 24:1)
yang  pasti  merupakan  salah  satu  dari  putri  atau  cucu
perempuan Ahab.
3.  Anak  Yosafat  (2  Taw  22:9).  Ini  kelihatannya  yang  membuat
Ahazia  diberikan  tempat  layak  dalam  penguburannya  sebagai
penghormatan karena fakta bahwa dia adalah putra Yosafat (2
Taw 22:9). Dapatkah itu dalam waktu dulu, Yosafat mengikuti
adat mempererat hubungan antar kerajaan (1 Raj 3:1) dengan
berdiskusi  dengan  Atalia,  anak  Ahab.  Tampaknya  point  ini
menyatakan  dalam  catatan  Alkitab  untuk  memberikan  detail
cukup untuk setiap orang agar tahu dengan pasti.
Tuhan yang Maha Kuasa tidak pernah disenangkan dengan hubungan
yang  tidak  kudus  (2  Kor  6:14-17).  Tuhan  tidak  berkenan  dengan
pemerintahan  Yehoram  dan  Azarya,  yang  keduanya  mencari  dan
memperkenalkan  penyembahan  Dewa  Baal  kepada  bangsa  Yehuda termasuk  Yoas.  Mereka  diabaikan/dihilangkan  dari  silsilah  Yesus Juruselamat.  Ketika  Ahazia  mati,  Tuhan  sendiri  memotong  keluarga Ahab dari garis raja-raja (2 Taw 22:7-9).
Jadi  kedua  ayat  di  atas  sudah  tepat  yaitu  22  tahun  (dalam  2  RajaRaja  8:26)  dan  42  tahun  (dalam  2  Tawarikh  22:2).Jadi ada dua kemungkinan/alternatif  sebagai jawaban.  Tidak  ada
kesalahan dalam penyalinan atau penerjemahan.
Sumber acuan: Jurnal Teologi FEBC Singapura,  The Burning Bush
Vol 10 No 2 (July 2004) halaman 86-92.

2 komentar:

  1. terimakasih.... penjelasannya.... Tuhan Yesus memberkati...

    BalasHapus
  2. penjelasan yang lengkap. Semua jadi terang benderang. Alkitab satu-satunya kebenaran, berasal dari Allah Maha-benar.

    BalasHapus