Kamis, 15 Oktober 2015

YESUS DISALIB HARI RABU---Hari-hari di sekitar kematian Yesus




Keterangan :
① Cara orang Yahudi menghitung hari yaitu setelah jam 18.00 petang hari disebut hari yang baru. Kitab Kejadian menceritakan ketika Tuhan selesai menciptakan dalam satu hari, disebutkan “jadilah petang dan jadilah pagi”. Inilah cara orang Yahudi menghitung satu hari, yakni dimulai setelah pukul 18.00, yang berbeda dengan penghitungan hari yang kita pakai sekarang yakni hari baru dimulai setelah pukul 00.00 tengah malam.
② Pada hari selasa menurut kalender kita, setelah pukul 18.00 orang Yahudi memasuki hari yang baru. Hari yang baru ini adalah tanggal 14 bulan Nisan. Dimana pada senja harinya (hari Rabu sore menurut kalender kita pada saat itu) orang Yahudi akan memotong anak domba dalam rangka perayaan Paskah (Kel. 12). Setelah hari

Selasa, 05 Mei 2015

Charles Spurgeon, Kalvinis, Arminian

When a Calvinist says that all things happen according to the predestination of God, he speaks the truth, and I am willing to be called a Calvinist. But when an Arminian says that when a man sins, the sin is his own, and that if he continues in sin, and perishes, his eternal damnation will lie entirely at his own door, I believe that he speaks the truth, though I am not willing to be called an Arminian. The fact is, there is some truth in both these systems of theology.


"Ketika seorang Kalvinis mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan penetapan Allah, dia sedang mengatakan kebenaran, dan saya bersedia untuk disebut sebagai Kalvinis. Tetapi ketika seorang Arminian mengatakan bahwa ketika seseorang berdosa, dosa itu adalah miliknya sendiri, dan bahwa jika ia terus dalam dosa, dan binasa, hukuman kekalnya akan berada sepenuhnya di pintunya sendiri (tanggung jawabnya sendiri), saya percaya orang itu mengatakan kebenaran, meskipun saya tidak mau disebut sebagai seorang Arminian. Faktanya, ada beberapa kebenaran di dalam kedua sistem teologi ini"

Charles Spurgeon, quoted in Credenda Agenda, Volume 5 Number 2, p. 3, from Tom Carter,Spurgeon at His Best, Baker, 1988, p. 14 

Senin, 20 April 2015

Pengakuan Iman Kristen Fundamental

1. Percaya bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya dalam enam hari yang literal (Kej.1&2).
2. Percaya bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, serta semua manusia mewarisi sifat dosa, dan menempati posisi orang berdosa (Rom.3:10,23).
3. Percaya bahwa hanya ada satu cara untuk membereskan dosa yaitu dengan penghukuman. Dosa tidak dapat dihapus dengan perbuatan baik, rituil ibadah dan berbagai kerajinan keagamaan (Rom.6:23; Yes. 64:6).
4. Percaya bahwa Yesus Kristus diutus untuk menanggung dosa semua manusia. Dosa manusia yang belum memiliki kesadaran diri (bayi), bahkan dosa Adam hingga dosa manusia terakhir telah ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib (Yoh.1:29, I Yoh.2:2).
5. Percaya bahwa manusia yang telah memiliki kesadaran diri dan melakukan dosa atas kesadaran diri diserukan untuk bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat untuk mendapatkan pengampunan dosa atau pengaplikasian anugerah keselamatan (Mat.4:17, Yoh.3:16, Ef.1:7, Kol.1:14).
6. Percaya bahwa tidak ada jalan keselamatan lain selain injil Yesus Kristus karena siapapun yang berada di luar Kristus akan menanggung hukuman atas dosa dirinya. Tidak ada satu manusia pun bisa masuk Surga tanpa percaya kepada Kristus dari Adam hingga manusia terakhir (Yoh.14:6, Ibr.8:6, I Tim. 2:5).
7. Percaya bahwa Injil yang murni adalah Injil yang tidak ditambahkan dengan percaya kepada Maria, upacara baptisan, kerajinan ibadah dan apa saja (Gal.1:8, 5:3-4). Dan tidak menekankan kesuksesan duniawi atau yang mengurangi aspek seruan bertobat (I Kor.15:19).
8. Percaya bahwa orang yang telah diselamatkan tidak akan kehilangan keselamatannya karena terjatuh ke dalam dosa. Tetapi yang bersangkutan harus tetap tinggal di dalam kasih karunia Yesus Kristus (Rom.11:22, I Kor.15:2, II Kor.6:1, II Tim.2:12, Yak.5:19, I Yoh.2:24,27, II Yoh.9).
9. Percaya bahwa ada Surga bagi orang yang bertobat serta menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, dan ada Neraka bagi orang yang menolak anugerah Allah.
10. Percaya bahwa Alkitab, Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21, adalah satu-satunya firman Allah yang tidak ada salah. Di luar Alkitab tidak ada firman Allah baik tertulis maupun lisan.
11. Percaya bahwa Alkitab bersifat kanon tertutup. Kitab Wahyu 22:21 adalah firman Allah yang terakhir. Sesudah Wahyu 22:21 ditulis, maka Allah telah menghentikan proses pewahyuan dan juga menghentikan semua karunia yang berhubungan dengan pewahyuan.
12. Percaya bahwa penafsiran Alkitab yang benar adalah Literal Grammatical. Ini tidak berarti bahwa di dalam Alkitab tidak ada alegori. Alegori di dalam Alkitab memang ada, dan akan ditafsirkan sebagai alegori. Alegori dalam Alkitab dapat dikenal dari konteks, dan juga aturan bahasa yang lazim berlaku.
13. Percaya bahwa setiap orang percaya harus menggabungkan diri ke dalam salah satu Jemaat Lokal untuk membentuk tubuh Kristus serta bertumbuh di dalam Kristus (Ef.4:11-16).
14. Percaya bahwa Gereja harus terpisah total dari Negara dan Pemerintah dan Gereja tidak boleh terlibat politik (Mat.22:21).
15. Percaya bahwa Gereja yang benar adalah Gereja yang bersifat Lokal bukan yang bersifat Universal/Katolik/Am (Ef.1:1), dan otonomi penuh, tidak tunduk kepada kuasa apapun bahkan kuasa alam maut (Mat.16:18).
16. Percaya bahwa tubuh Tuhan Yesus itu bukan seluruh kekristenan, melainkan tiap-tiap Gereja Lokal (Ef.1:23).
17. Percaya bahwa hubungan satu Gereja Lokal dengan Gereja Lokal lain bukan sebagai atasan dan bawahan (vertikal) melainkan sebagai sahabat dan saudara (horisontal).
18. Percaya bahwa Tuhan hanya mendirikan Gereja Lokal dan Gereja Lokallah yang mendirikan Yayasan, Sekolah dan berbagai sarana pemberitaan injil. Parachurch yang alkitabiah adalah yang tunduk kepada Gereja Lokal (Mat.16:18).
19. Percaya bahwa jabatan Nabi dan Rasul telah dihentikan sejak wahyu terakhir diberikan dan kini tinggal jabatan Penginjil, Gembala dan Guru sebagai jabatan pengajar firman (Ef.4:11) dan Diaken sebagai jabatan pelayan jemaat (Kis.6:1-dst).
20. Percaya bahwa wanita tidak dipanggil untuk mengajar dan memimpin laki-laki dewasa dalam jemaat (I Tim.2:12-13, I Kor.14:34), sebagaimana istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istri (Ef.5:22-27).
21. Percaya bahwa baptisan tidak menyelamatkan melainkan salah satu upacara yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Gereja Lokal. Dan baptisan yang benar adalah baptisan yang dilakukan terhadap orang yang sudah lahir baru (orang banar), dimasukkan ke dalam air (cara yang benar) dan oleh gereja yang benar (doktrinnya benar) (Mrk.16:16, Mat.28:19, Rom.6:3-4).
22. Percaya bahwa hanya ada dua upacara yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Gereja Lokal, yaitu upacara baptisan dan upacara perjamuan Tuhan. Kedua-duanya tidak esensial untuk keselamatan melainkan hanya untuk mengingat akan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan (Mat.3:11, 28:19, I Kor.11:24-25).
23. Percaya bahwa ibadah yang bersifat lahiriah dengan berbagai rituilnya telah digantikan dengan ibadah dalam roh dan kebenaran. Tidak ada simbol lahiriah dalam ibadah selain keteraturan dan kesopanan (Yoh.4:23-24, I Kor.14:40).
24. Percaya bahwa segala lagu pujian dalam gereja haruslah memenuhi kriteria berkenan kepada Allah, bukan menyenangkan bagi manusia. Kami tidak menentang lagu yang indah, tetapi pujian dalam gereja haruslah memiliki teks atau lirik yang Alkitabiah, musik yang rohani dan menyenangkan Tuhan, yang tidak terkontaminasi oleh dunia ini (misalnya Rock and Roll), dan cara menyanyi yang rohani. Musik gereja bukanlah untuk tujuan entertainment.
25. Percaya bahwa perpindahan anggota jemaat adalah cerminan kebebasan berpikir dan memutuskan.
26. Percaya bahwa anggota jemaat harus menjalani kehidupan kekristenan yang memuliakan nama Tuhan, sopan, teratur dan kudus (Ibr.12:14).
27. Percaya bahwa anti Kristus akan mempersatukan politik, ekonomi dan agama serta menguasai. Untuk itu orang Kristen harus waspada (Wah.13:11-18).
28. Percaya bahwa hari pengangkatan orang percaya (rapture) terjadi sebelum masa penganiayaan (pretribulation). Dan penampakan Kristus terjadi sebelum kerajaan seribu tahun (premillennium).

disalin dari http://graphe-ministry.org/bahasa/pengakuan_iman.html 

Trinitas

Doktrin Trinitas - yaitu bahwa Allah Bapa, Allah [Simbol Trinitas] Putra, dan Allah Roh Kudus masing-masing adalah Tuhan yang sama dan satu - yang diakui sulit untuk dipahami, merupakan dasar utama dari kepercayaan Kristen. Walaupun kaum skeptik meremehkannya sebagai ketidakmungkinan matematika, hal tersebut merupakan doktrin dasar Kitab Suci dan juga merupakan kenyataan yang amat dalam dari pengalaman universal dan pemahaman kosmos secara ilmiah.
Perjanjian Lama dan Baru keduanya mengajarkan Kesatuan dan Trinitas Tuhan. Ide bahwa hanya ada satu Tuhan, yang menciptakan segala hal, berulang kali ditekankan dalam Kitab Suci seperti dalam Yesaya 45:18:
"Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit; Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya;… Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain".
Contoh dalam Perjanjian Baru adalah Yakobus 2:19:
"Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."
Ketiga pribadi Tuhan, pada saat yang sama, tercatat dalam Kitab Suci seperti dalam Yesaya 48:16:
"Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ. Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya."
Pembicara dalam ayat ini jelas sekali adalah Tuhan, dan Dia mengatakan Dia telah "diutus oleh Allah Tuhan (yaitu, Bapa) dan Roh-Nya (yaitu, Roh Kudus)". Doktrin Trinitas dalam Perjanjian Baru terdapat dalam ayat seperti Yohanes 15:26, di mana Tuhan Yesus bersabda:

Kain dan isterinya

Kita bahkan tidak pernah tahu namanya, namun ia diperbincangkan dalam persidangan Scopes, disebut dalam pertunjukan dan film Inherit the Wind[1] juga dalam buku dan film Contact,[2] dan telah dibahas di negara-negara di seluruh penjuru dunia. Adakah ia isteri yang paling banyak diperbincangkan sepanjang sejarah?
Orang-orang yang tidak percaya telah memakai isteri Kain berulang kali untuk mendiskreditkan keberadaan Kitab Kejadian sebagai rekaman sejarah yang sejati. Yang menyedihkan, kebanyakan orang Kristen belum dapat memberikan jawaban yang memadai terhadap pertanyaan ini. Akibatnya, dunia berpikir bahwa orang Kristen tidak dapat membela wibawa Skriptur (Ayat Suci) dan, juga, iman Kristen.
Sebagai contoh, pada persidangan bersejarah Scopes di Tennessee tahun 1925, William Jennings Bryan, sang jaksa penuntut yang memihak kepada iman Kristen, gagal untuk menjawab pertanyaan tentang isteri Kain yang diajukan oleh pengacara anti-Kristen ACLU[3]yang lantang, Clarence Darrow.[4]
Dunia pers terarah pada persidangan ini, dan apa yang mereka dengar telah mempengaruhi Kekristenan hingga hari ini—Orang Kristen dipandang tidak dapat membela isi Alkitab. Kaum skeptik kemudian membuat kesimpulan yang secara logis keliru dalam menyimpulkan bahwa rekaman Alkitab tak dapat dipertahankan!
Carl Sagan yang atheist menggunakan pertanyaan yang sama ini dalam bukunya Contact[5] (yang masuk dalam daftar penjualan terlaris diThe New York Times), dan film Contact, yang berdasarkan buku Sagan, juga menggunakan itu.
Dalam buku tersebut, karakter rekaan Ellie tidak dapat memperoleh jawaban tentang isteri Kain, dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, dari seorang isteri pendeta, yang merupakan pemimpin kelompok diskusi gereja.[6]
Sagan secara cerdik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa—seperti "Siapakah isteri Kain?"—pertanyaan-pertanyaan yang acap kali ditujukan pada orang Kristen sebagai usaha untuk membuktikan bahwa Alkitab tak dapat dipertahankan.
Sedihnya, kebanyakan Orang Kristen mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini! Sekalipun, jawaban-jawaban itu tersedia. Namun, karena kebanyakan gereja tidak memiliki cukup pengajaran tentang apologetik,[7] khususnya mengenai Kitab Kejadian, kebanyakan orang-orang percaya di dalam gereja itu tidak "selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya pada kamu mengenai harapan yang kamu miliki" (1 Petrus 3:15).
Mengapa ini Penting?
Banyak kaum skeptik menyatakan bahwa, agar Kain mendapatkan seorang isteri, haruslah ada “bangsa” manusia lain di bumi yang bukan merupakan turunan Adam dan Hawa. Bagi banyak orang, pertanyaan ini merupakan batu sandungan dalam menerima kisah penciptaan dalam kitab Kejadian dan catatannya mengenai hanya satu lelaki dan

Sabtu, 15 Februari 2014

Permasalahan 2 Samuel 10:18 dengan 1 Tawarikh 19:18

  Berapa ekor kuda kereta yang dibunuh Daud?
a. 700 ekor (II Samuel 10: 18)
b. 7000 ekor (I Tawarikh 19: 18)
JAWAB: (Isi cerita dan maksud penulis harus benar-benar dipahami)

2 Samuel 10:18,
"tetapi  orang  Aram  itu  lari  dari  hadapan  orang  Israel,  dan  Daud
membunuh  dari  orang  Aram  itu  700  ekor  kuda  kereta  dan  empat
puluh ribu orang pasukan berkuda.  Sobakh, panglima tentara mereka,
dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana."
King James Version / Authorized Version 2 Samuel 10:18,
"And the Syrians fled before Israel; and David slew the  men of seven
hundred  chariots
 
of  the  Syrians,  and  forty  thousand  horsemen,  and
smote Shobach the captain of their host, who died there."

1 Tawarikh 19:18,
"tetapi  orang  Aram  itu  lari  dari  hadapan  orang  Israel,  dan  Daud
membunuh  dari  orang  Aram  itu  7000  ekor  kuda  kereta  dan  empat
puluh ribu orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima  tentara
itu, dibunuhnya."

Jumat, 14 Februari 2014

PERMASALAHAN 2 RAJA-RAJA 8:26 VS 2 TAWARIKH 22:2.



Dalam  2  Raja-raja,  umur  Ahazia  ketika  menjadi  raja  TERTULIS:  "22 tahun", TETAPI dalam 2 Tawarikh: "42 tahun".
JAWAB : (Konteks ayat harus dipahami)
                                                           
2 Raja-raja 8:26
"Ia  berumur  dua  puluh  dua  tahun  pada  waktu  ia  menjadi  raja  dan
setahun  lamanya  ia  memerintah  di  Yerusalem.  Nama  ibunya  ialah
Atalya, cucu Omri raja Israel."
Naskah  Ibrani  Teks Masoretik  : "BEN-'ESRÏM {anak dua puluh}
ÛSYETAYIM  {dan  dua}  SYÂNÂH  {tahun}  'AKHAZYÂHÛ
{Ahazia}  VEMOLKHÕ  {ia  memerintah}  VESYÂNÂH  {dan  tahun}
'AKHAT  {satu}  MÂLAKH  {ia  memerintah}  BÏRÛSYÂLÂIM  {di
Yerusalem}  VESYÊM  {dan  nama}  'IMÕ  {ibunya}  'ATALYÂHÛ
{Atalya}  BAT-'ÂMRÏ  {anak  perempuan  Omri}  MELEKH  {raja}
YISRÂ'ÊL {Israel}"

2 Tawarikh 22:2
"Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja
dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Atalya, cucu Omri."
Naskah  Ibrani  Teks  Masoretik:  "BEN-'ARBÂ'ÏM  {anak  empat
puluh}  USYETAYIM  {dan  dua}  SYÂNÂH  {tahun}
'AKHAZYÂHU  {Ahazia}  VEMOLKHO  {ia  memerintah}
VESYÂNÂH  {dan  tahun}  'AKHAT  {satu}  MÂLAKH  {ia
memerintah}  BÏRUSYÂLÂIM  {di  Yerusalem}  VESYÊM  {dan
nama}  'IMO  {ibunya}  'ATALYÂHU  {Atalya}  BAT-'ÂMRÏ  {anak
perempuan Omri}" 

Naskah  Ibrani  Teks  Masoretik  menulis  bahwa  Atalya  adalah
anak  perempuan  ('bat',  bêt-tâv)  dari  Omri,  raja  Israel;  padahal
sebenarnya  Atalya  adalah  anak  perempuan  Ahab  [2  Raja-raja  8:18],
putera  Omri,  sehingga  Atalya  adalah  cucu  perempuan  Omri,  namun
dalam  keluarga  kerajaan,  cucu  sering  disebut  anak.  Jadi  kata  ('bat',
bêt-tâv) bisa berarti anak perempuan atau cucu perempuan.
Kunci untuk mengerti  permasalahan  ini ditemukan di Perjanjian
Baru.  Silsilah  raja-raja  dari  Tuhan  Yesus  Kristus  dicatat  dalam
Injil menurut Matius. Matius 1:8 berisi daftar raja -raja dari garis
Daud yang ada beberapa raja terkenal yang tidak dicantumkan.
Bagan  berikut  membandingkan  Raja-raja  Yehuda  dalam
Perjanjian Lama dengan catatan Raja-raja di Matius 1:8

Catatan PL                     Silsilah Yesus dalam Matius
Asa                                      Asa
Yosafat                            Yosafat
Yoram/Yehoram             Yoram
Ahazia                                 -
Yoas                                    -
Amazia                                -
Uzia                                  Uzia

Tiga raja Yehuda tidak dihitung dalam  Garis Silsilah Yesus  Kristus!
Mengapa?  Jawabannya  ditemukan  di  Keluaran  20:5,  Bilangan  14:18
dan Mazmur 109:13-15 dan terlihat dalam karakter pemerintahan raja-raja  jahat  ini  (2  Tawarikh  22:2-4).  Faktanya,  Ahazia  tidak  dihitung sebagai  benih  Daud.  Leluhurnya  mengikuti  jejak  kejahatan  keluarga Omri.  Alkitab  menekankan  kedua  garis  darah  dan  pengaruh  dari
ibunya, Atalya, yaitu cucu dari Omri serta anak dari Ahab dan Izebel
(2 Raja-raja 8:18).

Ada Dua Kemungkinan Jawaban
Jawaban 1:
Ahazia berusia 22 tahun (2 Raj 8:26) ketika dia naik takhta di kerajaan
Yehuda. Dia anak dari Yoram dan Atalya. Ahazia adalah Pejabat Raja
ketika  ayahnya  sakit  (2  Taw  21:18)  selama  satu  tahun  (2  Raj  9:29 -- Tahun  ke-11  pemerintahan  Yoram  yang adalah Raja  Israel)  dan  menjadi
pejabat  raja  yang  memerintah  satu  tahun  (Tahun  ke-12  Yoram  raja
Israel -2 Raj 8:25). Ahazia naik takhta tahun 894 SM. Jika kita mundur
42 tahun (yaitu 936 SM), kita tiba pada tahun pertama Omri memerintah.
Dengan  kata  lain,  Ahazia  memang  berusia  22  tahun  (seperti  tercatat
dalam  Kitab  Raja-Raja),  namun  masa  pemerintahannya  dihitung
(dalam  Kitab  Tawarikh)  mulai  dari  permulaan  dinasti  jahat  Omri.
Inilah  cara  Roh  Kudus  menyoroti  ketidaksetiaan  yang  jahat  dalam
Garis Kerajaan Daud.
Jadi, Frase  "42  tahun" adalah  ungkapan  Ibrani  dari   "anak  laki-laki

dari 42 tahun" yang berarti bahwa itu adalah masa 42 tahun dari

permulaan dinasti Omri. 

Jawaban 2:
Ahazia  berusia  42  tahun  (2  Tawarikh  22:2)  ketika  dia  naik  takhta
kerajaan Yehuda. Dia bukanlah anak kandung Yoram (yang mati pada
usia  40  tahun),  tetapi  anak  angkatnya.  Ibunya  adalah  istri  ayahnya.
Hitung mundur  20 tahun (ketika Ahazia berusia 22 tahun-2 Raja-Raja
8:26)  maka  didapat  tahun  914  SM  yang  merupakan  tahun  ke-8
pemerintahan raja Yehuda bernama Yosafat. Ini adalah waktu Yosafat
berbesanan  dengan  Ahab  (2  Tawarikh  18:1),  yang  kita  tahu  dalam
tahun  ke-3  Yosafat  memerintah,  dia  memerintahkan  kebangkitan
rohani   bangsa  Yehuda  (2  Tawarikh  17:7-9),  kerajaannya  menjadi
makmur (2 Tawarikh 17:12).
Dari  2  Tawarikh  18  dinyatakan  bahwa  beberapa  tahun  setelah
persekutuan  ini  berlangsung,  Ahab  dan  Yosafat  bergabung  dalam
kekuatan  militer  melawan  Siria  (2  Taw  18:2).  Kedua  raja  ini  pergi
berperang (2 Taw 18:28) dan raja  Ahab terbunuh (2 Taw 18:33-34).
Sebelum peperangan terjadi, Nabi Tuhan bernama Mikha dirantai dan
dikembalikan ke penguasa kota yaitu Amon, dimana Yoas satu tahun
memerintah  sebagai  anak  raja,  tinggal  (1  Raja-raja  22:26).  Dalam
bagian  ini,  kita  menemukan  pernyataan  yang  terungkap:  Yoas,  anak
kandung  Ahazia  (2  Taw  22:11)  disebut  ―anak  raja‖,  yang
mengindikasikan  bahwa  Ahazia  adalah  sudah  menjadi  raja!
Bagaimana  hal  ini  mungkin?  Mungkin,  dalam  hubungan  besanan
Yosafat  dengan  Ahab,  Ahazia  diurapi  menjadi  raja  pada  waktu  ini,
serpihan  teka-teki  menjadi  cocok.  Dengan  kata  lain,  Ahazia  diurapi
menjadi raja pada usia 22 namun akhirnya baru memerintah Kerajaan
Yehuda 20 tahun kemudian pada usia 42 tahun.
Firman Tuhan tidak  memberikan semua detail pertalian antara kedua
raja  ini.  Dengan  jelas,  solusi  ini  mungkin  karena  dalam  2  Tawarikh
21:2  Yosafat  diberi  gelar  "Raja  Israel!".  Lagi  pula,  ketika  putra
Yosafat  bernama  Yehoram/Yoram  akhirnya  memperoleh  kekuasaan
atas seluruh Yehuda, dia bukan hanya membunuh saudara-saudaranya,
namun  juga  para  pemimpin/pangeran  Israel  (2  Taw  21:4).  Mengapa
dia  lakukan  hal  itu  jika  mereka  bukan  ancaman  untuk takhta  bangsa
Yehuda?
Bukan  hanya  itu,  tapi  Ahazia  sungguh-sungguh  merasa  "nyaman  di
rumah"  dalam  Istana  Kerajaan  Israel  (2  Taw  22:6).  Mungkin  saja
kedua  raja  tertarik  untuk  menyatukan  kembali  dua  kerajaan  yang
terbagi  selama  70  tahun-  niscaya  dengan  motif  yang  berbeda.  Ahab
(dan atau Izebel!) berkonspirasi menghasilkan raja dari keturunannya
atas  Kerajaan  Yehuda  setelah  kematian  Yosafat-satu  langkah  yang
mana  akan  diperuntukkan  bagi  Ahazia  (yang  ibunya  adalah  putri
Ahab) di  masa depan.  Ketika rencana  Ahab untuk  membuat Yosafat
terbunuh dalam peperangan ternyata ketahuan (2 Taw 18:29, 31-33),
Ahazia  harus  menunggu  20  tahun  untuk  memerintah.  Dalam  hal  ini,
Ahazia benar 22 tahun dan 42 tahun ketika dia mulai memerintah, 22
tahun ketika diurapi, 42 tahun ketika duduk ditakhta. Pertanyaan yang
tertinggal adalah siapa ayah kandung Ahazia? Hubungan besan antara
Ahab  dan  Yosafat  memunculkan  suatu  kotoran-fakta  kekusutan
jaring! Pertimbangkan bahwa Ahazia dianggap sebagai:
1.  Anak Yoram (2 Taw 22:1). Sejak Ahazia dua tahun lebih tua
dari  "ayahnya" Yoram,  dia  harus  membuat  anak  angkatnya
dibawa  dalam  hubungan  dengan  ibunya  Atalia  ketika  Atalia
menikahi  Yoram.  Penafsiran  pertama  tidak  mungkin,  karena
jika  Ahazia  menduduki  takhta  pada  usia  42  tahun  setelah
ayahnya wafat, terdapat perbedaan usia, Ahazia menjadi lebih
tua  2  tahun  daripada  ayahnya.  Yoram,  ayah  Ahazia  menjadi
raja pada usia 32 tahun, memerintah selama 8 tahun kemudian
wafat  (2  Tawarikh  21:5),  berarti  usia  Yoram  mencapai  40
tahun, tidak mungkin saat itu Ahazia berusia 42 tahun. 
2.  Anak  menantu  Ahab  (2  Raj  7:27).  Hubungan  ini  akan
ditetapkan dengan pernikahannya dengan Zibya (2 Taw 24:1)
yang  pasti  merupakan  salah  satu  dari  putri  atau  cucu
perempuan Ahab.
3.  Anak  Yosafat  (2  Taw  22:9).  Ini  kelihatannya  yang  membuat
Ahazia  diberikan  tempat  layak  dalam  penguburannya  sebagai
penghormatan karena fakta bahwa dia adalah putra Yosafat (2
Taw 22:9). Dapatkah itu dalam waktu dulu, Yosafat mengikuti
adat mempererat hubungan antar kerajaan (1 Raj 3:1) dengan
berdiskusi  dengan  Atalia,  anak  Ahab.  Tampaknya  point  ini
menyatakan  dalam  catatan  Alkitab  untuk  memberikan  detail
cukup untuk setiap orang agar tahu dengan pasti.
Tuhan yang Maha Kuasa tidak pernah disenangkan dengan hubungan
yang  tidak  kudus  (2  Kor  6:14-17).  Tuhan  tidak  berkenan  dengan
pemerintahan  Yehoram  dan  Azarya,  yang  keduanya  mencari  dan
memperkenalkan  penyembahan  Dewa  Baal  kepada  bangsa  Yehuda termasuk  Yoas.  Mereka  diabaikan/dihilangkan  dari  silsilah  Yesus Juruselamat.  Ketika  Ahazia  mati,  Tuhan  sendiri  memotong  keluarga Ahab dari garis raja-raja (2 Taw 22:7-9).
Jadi  kedua  ayat  di  atas  sudah  tepat  yaitu  22  tahun  (dalam  2  RajaRaja  8:26)  dan  42  tahun  (dalam  2  Tawarikh  22:2).Jadi ada dua kemungkinan/alternatif  sebagai jawaban.  Tidak  ada
kesalahan dalam penyalinan atau penerjemahan.
Sumber acuan: Jurnal Teologi FEBC Singapura,  The Burning Bush
Vol 10 No 2 (July 2004) halaman 86-92.