Sabtu, 01 Februari 2014

Ibrani 6:4-8



Surat Paulus kepada orang-orang Ibrani ini adalah kitab yang istimewa dan berisi doktrin-doktrin yang penting dalam kekristenan. Salah satu tema utama dalam kitab ini ialah peringatan akan bahaya kemurtadan. Paulus menulis dan menasehati agar orang-orang Ibrani yang telah diselamatkan itu waspada terhadap hal ini. Peringatan diberikannya dengan gambaran orang-orang Israel yang keluar dari perbudakan di Mesir menjadi tidak taat dan tidak percaya lagi kepada Tuhan sehingga tidak diijinkan memasuki tanah Kanaan.
Salah satu bagian dari kitab ini yang paling jelas berbicara tentang kemurtadan adalah pasal 6 : 4 - 8. Bagian inilah yang sering disalah tafsirkan oleh orang-orang khususnya kaum OSAS dan Kalvinis. Padahal jikalau bagian ini dibaca tanpa dogmatic prejudice, akan terlihat dengan jelas bahwa peringatan ini bukan hanyalah pengandaian tetapi adalah suatu hal yang dapat terjadi di dalam kehidupan kekristenan. Untuk memperjelas tentang kemurtadan ini, penulis membuat tulisan ini dan menjelaskan pasal 6 : 4 – 8 secara jelas dan terperinci.

EKSPOSISI IBRANI 6 : 4 – 8
A.  TANDA-TANDA ORANG YANG TELAH DISELAMATKAN (Ay. 4-5)
1.  Diterangi hatinya
TR (Textus Receptus): τους απαξ φωτισθεντας
KJV (King James Version): for those who were once enlightened
ITB (Indonesia Terjemahan Baru): mereka yang pernah diterangi hatinya

Kata Yunani απαξ di ayat ini adalah suatu kata yang berarti ‘sekali’—dan untuk selamanya. Ketika digabungkan dengan kata φωτισθεντας (dari kata φωτίζω), bagian firman Tuhan ini memperlihatkan suatu istilah yang kuat yakni ‘sekali dan untuk selama-lamanya diterangi hatinya’. Dalam hal ini, Alkitab ITB terjemahan LAI kurang tepat dalam penerjemahannya. Orang yang diterangi hatinya adalah orang yang diselamatkan dan peristiwa itu (mendapat keselamatan) hanya terjadi satu kali untuk selama-lamanya.
Kata ‘diterangi hatinya’ juga digunakan oleh Paulus di bagian lain surat ini yakni di pasal 10 : 32, yaitu :
TR : αναμιμνησκεσθε δε τας προτερον ημερας εν αις φωτισθεντες πολλην αθλησιν υπεμεινατε παθηματων
ITB : Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat

Dari penggunaan kata φωτίζω di kedua ayat ini (6:4 dan 10:32), terlihat jelas bahwa surat ini ditujukan untuk orang-orang yang telah diselamatkan. Kata φωτίζω di pasal 6 digunakan sebagai tanda keselamatan di dalam kalimat peringatan. Sedangkan kata itu juga digunakan di pasal 10 dengan kalimat nasihat untuk mengingatkan mereka (penerima surat) waktu pertama kali menerima terang dan diselamatkan. Orang-orang yang menerima terang adalah orang-orang yang diselamatkan. Terang disini tentunya menunjuk kepada Yesus Kristus. Firman Tuhan menyatakan bahwa dunia berada di dalam kegelapan dan Yesus adalah Terang Dunia (Yoh. 1:3,4; 3:19, dll). Setiap orang yang menerima terang itu tidak akan binasa melainkan mendapat hidup yang kekal.

2.  Mengecap karunia sorgawi
TR : γευσαμενους τε της δωρεας της επουρανιου
KJV : and have tasted of the heavenly gift
ITB : yang pernah mengecap karunia sorgawi

Kata γευσαμενους (dari kata γεύομαι) dipakai juga oleh penulis Ibrani di pasal 2 : 9, yaitu :
TR : ..... οπως χαριτι θεου υπερ παντος γευσηται θανατου
ITB : ..... supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Di ayat ini Tuhan Yesus dikatakan mengalami (γεύομαι) maut. Sesuai dengan hal itu, pemakaian kata γεύομαι di pasal 6 mengartikan orang-orang yang pernah mengalami dan merasakan karunia sorgawi dan bukan hanya mengecap sebagian saja. Orang-orang ini menunjuk kepada mereka yang telah diselamatkan.

3.  Mendapat bagian dalam Roh Kudus
TR : και μετοχους γενηθεντας πνευματος αγιου
KJV : and were made partakers of the Holy Ghost,
ITB : dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

Kata μετοχους (dari kata μέτοχος) dipakai juga oleh penulis Ibrani di pasal 3 : 14, yaitu :
                      TR : μετοχοι γαρ γεγοναμεν του χριστου .....
                      ITB : Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus .....

Seseorang yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus pastilah seorang yang telah percaya dan diselamatkan. Firman Tuhan mencatat bahwa tanda yang biasa dialami untuk menyatakan diri seseorang sebagai Kristen ialah menerima karunia Roh Kudus. Firman Tuhan mencatat,
KPR 2:38-39 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Gal. 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

4.  Mengecap firman yang baik dari Allah
TR : και καλον γευσαμενους θεου ρημα
KJV : And have tasted the good word of God
ITB : dan yang mengecap firman yang baik dari Allah

Kata mengecap (γεύομαι) kembali digunakan oleh penulis Ibrani. Tetapi di bagian ini, Paulus mempergunakannya dalam hal mengecap/merasakan kebaikan (kecantikan—καλον) dari firman Allah (θεου ρημα). Kata ‘kebaikan’ dikontraskan di pasal 5 : 14 dengan kejahatan dan digambarkan di pasal 13 : 18 dengan hati nurani yang murni. Sedangkan frase ‘firman Allah’ digunakan juga dengan ekspresi yang sama di pasal 4 : 12 dan 13 : 7. Jadi, orang-orang yang dimaksudkan di bagian ini ialah mereka yang telah merasakan/mengalami kebaikan dari apa yang Allah katakan. Mereka telah mengecap kebaikan dari Tuhan. Mereka ini adalah orang-orang yang telah diselamatkan.

5.  Merasakan karunia-karunia yang akan datang
TR : δυναμεις τε μελλοντος αιωνος
KJV : and the powers of the world to come,
ITB : dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

Karunia-karunia disini diterjemahkan dari kata δύναμις dan dapat diartikan secara sederhana sebagai mujizat. Dalam Ibrani 2 : 4, Paulus memakai kata ini sebagai salah satu hal yang meneguhkan kesaksian dalam pemberitaan Injil. Pada intinya kata δύναμις ini adalah pekerjaan supernatural. Dan karunia-karunia ini tentunya untuk orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yakni mereka yang mendapat anugrah keselamatan.

B.     MURTAD DAN AKIBATNYA (Ay. 6)
TR : και παραπεσοντας παλιν ανακαινιζειν εις μετανοιαν ανασταυρουντας εαυτοις τον υιον του θεου και παραδειγματιζοντας
KJV : If they shall fall away, to renew them again unto repentance; seeing they crucify to themselves the Son of God afresh, and put him to an open shame.
ITB : namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Ayat ini merupakan bagian firman Tuhan yang berbicara paling jelas tentang kemurtadan (παραπεσοντας). Kata murtad ini berasal dari kata Yunani παραπίπτω yang berarti jatuh ke samping. Pengertian ini memberikan arti yang penting yakni orang-orang yang murtad adalah orang yang tidak lagi mengikuti jalan iman yang benar. Mereka tidak lagi memiliki iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang menggantikan mereka di atas kayu salib.
Kemurtadan ini semakin diperjelas dengan pernyataan lain yang mengikutinya yakni “mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa penulis Ibrani sedang memikirkan dan membandingkan kemurtadan dengan penyaliban Yesus. Di bagian ini, tindakan murtad diibaratkan sebagai tindakan yang mau menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya. Orang-orang yang menyalibkan Kristus untuk pertama kalinya ialah mereka yang telah percaya dan mengaminkan penyaliban Kristus adalah untuk menggantikan mereka. Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan seperti yang diuraikan tanda-tandanya di Ibrani 6 : 4-5. Namun, jikalau mereka murtad, hal itu sama dengan tindakan mengganggap penyaliban Kristus adalah layak untuk diriNya. Dengan melakukan hal ini, mereka menghina Kristus dan karyaNya secara terbuka.
Untuk orang-orang yang melakukan hal ini, firman Tuhan memberi peringatan yang keras dan jelas yakni ‘tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat’. Kata tidak mungkin (αδυνατον, KJV:Impossible) ini memiliki makna yang sangat kuat. Pemakaiannya di pasal-pasal yang lain menunjukkan bahwa kata ini bukanlah memiliki arti yang lemah, seperti yang tercatat di :
6 : 18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
10 : 4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
11 : 6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Jadi, seseorang yang telah diterangi hatinya, mengecap karunia sorgawi, mendapat bagian dalam Roh Kudus, mengecap firman yang baik dari Allah, dan merasakan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun dalam perjalanan kehidupannya melakukan tindakan murtad, tidak akan mengalami semua hal itu sekali lagi. Bagi Dia tidak ada lagi pengampunan atas dosanya yang meninggalkan jalan iman yang benar dan menolak kasih karunia Tuhan. Pada intinya orang yang murtad atau meninggalkan imannya, tidak lagi memiliki keselamatan.

C.    ILUSTRASI TENTANG KEMURTADAN (Ay. 7-8)
TR : 7 γη γαρ η πιουσα τον επ αυτης πολλακις ερχομενον υετον και τικτουσα βοτανην ευθετον εκεινοις δι ους και γεωργειται μεταλαμβανει ευλογιας απο του θεου 8 εκφερουσα δε ακανθας και τριβολους αδοκιμος και καταρας εγγυς ης το τελος εις καυσιν
KJV : 7 For the earth which drinketh in the rain that cometh oft upon it, and bringeth forth herbs meet for them by whom it is dressed, receiveth blessing from God: 8 But that which beareth thorns and briers is rejected, and is nigh unto cursing; whose end is to be burned.
ITB : 7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Kedua ayat ini adalah sebuah perumpamaan yang dipakai oleh penulis Ibrani untuk membantu menjelaskan orang-orang yang ditulis sebelumnya yakni di ayat 4 dan 5. Gambaran yang dipakainya adalah tanah yang menerima air hujan. Tanah itu menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna ketika menerima air hujan. Namun di ayat 8, terjadi perubahan atas tanah itu yakni tidak menghasilkan sesuatu yang berguna lagi. Tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri. Dengan keadaan seperti ini, tanah itu tidak lagi berguna dan akan diakhiri dengan pembakaran.
Jadi, dari gambaran ini terlihat jelas bahwa orang-orang yang tadinya menerima firman Allah kemudian menunjukkan hasil-hasil dalam pertumbuhannya, dapat mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan yang terjadi ini bukanlah sesuatu yang baik tetapi sesuatu yang menunjukkan hal yang sebaliknya. Hal ini menunjuk kepada orang-orang yang dijelaskan di ayat-ayat sebelumnya, yakni mereka yang telah diselamatkan dan berjalan di jalan iman yang benar, namun murtad (jatuh ke samping) dan tidak melanjutkan berjalan di jalan iman itu.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, terlihat dengan jelas bahwa pasal 6 : 4 - 8 adalah sebuah peringatan yang sangat keras terhadap orang-orang yang telah percaya dan diselamatkan. Paulus memakai istilah-istilah yang sangat kuat untuk menunjukkan bahwa tanda-tanda di ayat 4 dan 5 adalah menunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat anugerah Tuhan yakni keselamatan.
Hal ini bertentangan dengan pandangan OSAS dan Kalvinis yang mengganggap orang-orang tersebut belum lahir baru dan diselamatkan. Padahal tanda-tanda yang diberikan oleh Paulus adalah sangat jelas menunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat keselamatan. Peringatan ini adalah nyata dan kemurtadan dapat terjadi kepada siapa saja yang telah percaya kepada Tuhan.
Penulis: Meifel Kontra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar