Surat
Paulus kepada orang-orang Ibrani ini adalah kitab yang istimewa dan berisi
doktrin-doktrin yang penting dalam kekristenan. Salah satu tema utama dalam
kitab ini ialah peringatan akan bahaya kemurtadan. Paulus menulis dan menasehati
agar orang-orang Ibrani yang telah diselamatkan itu waspada terhadap hal ini.
Peringatan diberikannya dengan gambaran orang-orang Israel yang keluar dari
perbudakan di Mesir menjadi tidak taat dan tidak percaya lagi kepada Tuhan
sehingga tidak diijinkan memasuki tanah Kanaan.
Salah
satu bagian dari kitab ini yang paling jelas berbicara tentang kemurtadan
adalah pasal 6 : 4 - 8. Bagian inilah yang sering disalah tafsirkan oleh
orang-orang khususnya kaum OSAS dan Kalvinis. Padahal jikalau bagian ini dibaca
tanpa dogmatic prejudice, akan
terlihat dengan jelas bahwa peringatan ini bukan hanyalah pengandaian tetapi
adalah suatu hal yang dapat terjadi di dalam kehidupan kekristenan. Untuk
memperjelas tentang kemurtadan ini, penulis membuat tulisan ini dan menjelaskan pasal 6 : 4 – 8 secara jelas dan
terperinci.
EKSPOSISI
IBRANI 6 : 4 – 8
A. TANDA-TANDA ORANG YANG TELAH
DISELAMATKAN (Ay. 4-5)
1. Diterangi
hatinya
TR (Textus Receptus): τους απαξ φωτισθεντας
KJV (King James Version): for those who were once enlightened
ITB (Indonesia Terjemahan Baru): mereka yang pernah diterangi hatinya
Kata
Yunani απαξ di
ayat ini adalah suatu kata yang berarti ‘sekali’—dan untuk selamanya. Ketika
digabungkan dengan kata φωτισθεντας (dari kata φωτίζω),
bagian firman Tuhan ini memperlihatkan suatu istilah yang kuat yakni ‘sekali
dan untuk selama-lamanya diterangi hatinya’. Dalam hal ini, Alkitab ITB
terjemahan LAI kurang tepat dalam penerjemahannya. Orang yang diterangi hatinya
adalah orang yang diselamatkan dan peristiwa itu (mendapat keselamatan) hanya
terjadi satu kali untuk selama-lamanya.
Kata ‘diterangi hatinya’ juga digunakan
oleh Paulus di bagian lain surat ini yakni di pasal 10 : 32, yaitu :
TR
: αναμιμνησκεσθε δε τας
προτερον ημερας εν αις φωτισθεντες
πολλην αθλησιν υπεμεινατε παθηματων
ITB : Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima
terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang
berat
Dari
penggunaan kata φωτίζω di kedua ayat ini (6:4 dan 10:32), terlihat
jelas bahwa surat ini ditujukan untuk orang-orang yang telah diselamatkan. Kata
φωτίζω di pasal 6 digunakan sebagai
tanda keselamatan di dalam kalimat peringatan. Sedangkan kata itu juga digunakan
di pasal 10 dengan kalimat nasihat untuk mengingatkan mereka (penerima surat) waktu
pertama kali menerima terang dan diselamatkan. Orang-orang yang menerima terang
adalah orang-orang yang diselamatkan. Terang disini tentunya menunjuk kepada
Yesus Kristus. Firman Tuhan menyatakan bahwa dunia berada di dalam kegelapan
dan Yesus adalah Terang Dunia (Yoh. 1:3,4; 3:19, dll). Setiap orang yang
menerima terang itu tidak akan binasa melainkan mendapat hidup yang kekal.
2. Mengecap
karunia sorgawi
TR : γευσαμενους τε της δωρεας της
επουρανιου
KJV : and have tasted of the heavenly gift
ITB : yang pernah mengecap karunia
sorgawi
Kata γευσαμενους
(dari kata γεύομαι) dipakai juga oleh
penulis Ibrani di pasal 2 : 9, yaitu :
TR : ..... οπως χαριτι θεου υπερ παντος γευσηται θανατου
ITB
: ..... supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut
bagi semua manusia.
Di
ayat ini Tuhan Yesus dikatakan mengalami (γεύομαι)
maut. Sesuai dengan hal itu, pemakaian kata γεύομαι
di pasal 6 mengartikan orang-orang yang pernah mengalami dan merasakan karunia
sorgawi dan bukan hanya mengecap sebagian saja. Orang-orang ini menunjuk kepada
mereka yang telah diselamatkan.
3. Mendapat
bagian dalam Roh Kudus
TR : και μετοχους γενηθεντας
πνευματος αγιου
KJV : and were made partakers of the Holy Ghost,
ITB : dan yang pernah mendapat
bagian dalam Roh Kudus,
Kata
μετοχους
(dari kata μέτοχος) dipakai juga oleh
penulis Ibrani di pasal 3 : 14, yaitu :
TR : μετοχοι γαρ γεγοναμεν του χριστου .....
ITB : Karena kita telah beroleh
bagian di dalam Kristus .....
Seseorang yang pernah mendapat bagian
dalam Roh Kudus pastilah seorang yang telah percaya dan diselamatkan. Firman
Tuhan mencatat bahwa tanda yang biasa dialami untuk menyatakan diri seseorang
sebagai Kristen ialah menerima karunia Roh Kudus. Firman Tuhan mencatat,
KPR
2:38-39 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi
anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil
oleh Tuhan Allah kita."
Gal. 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam
Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita
menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
4. Mengecap
firman yang baik dari Allah
TR : και καλον γευσαμενους θεου
ρημα
KJV : And have tasted the good word of God
ITB : dan yang mengecap firman yang
baik dari Allah
Kata
mengecap (γεύομαι) kembali digunakan oleh penulis Ibrani. Tetapi
di bagian ini, Paulus mempergunakannya dalam hal mengecap/merasakan kebaikan
(kecantikan—καλον)
dari firman Allah (θεου ρημα).
Kata ‘kebaikan’ dikontraskan di pasal 5 : 14 dengan kejahatan dan digambarkan
di pasal 13 : 18 dengan hati nurani yang murni. Sedangkan frase ‘firman Allah’ digunakan
juga dengan ekspresi yang sama di pasal 4 : 12 dan 13 : 7. Jadi, orang-orang
yang dimaksudkan di bagian ini ialah mereka yang telah merasakan/mengalami
kebaikan dari apa yang Allah katakan. Mereka telah mengecap kebaikan dari
Tuhan. Mereka ini adalah orang-orang yang telah diselamatkan.
5. Merasakan
karunia-karunia yang akan datang
TR : δυναμεις τε μελλοντος αιωνος
KJV : and the powers of the world
to come,
ITB : dan karunia-karunia dunia
yang akan datang,
Karunia-karunia
disini diterjemahkan dari kata δύναμις
dan
dapat diartikan secara sederhana sebagai mujizat. Dalam Ibrani 2 : 4, Paulus
memakai kata ini sebagai salah satu hal yang meneguhkan kesaksian dalam
pemberitaan Injil. Pada intinya kata δύναμις ini adalah pekerjaan
supernatural. Dan karunia-karunia ini tentunya untuk orang-orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus yakni mereka yang mendapat anugrah keselamatan.
B.
MURTAD DAN
AKIBATNYA (Ay. 6)
TR : και παραπεσοντας παλιν ανακαινιζειν εις
μετανοιαν ανασταυρουντας εαυτοις τον υιον του θεου και παραδειγματιζοντας
KJV : If they shall fall away, to
renew them again unto repentance; seeing they crucify to themselves the Son of
God afresh, and put him to an open
shame.
ITB : namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui
sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi
Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Ayat
ini merupakan bagian firman Tuhan yang berbicara paling jelas tentang
kemurtadan (παραπεσοντας). Kata murtad ini berasal dari kata
Yunani παραπίπτω yang berarti jatuh ke samping. Pengertian ini
memberikan arti yang penting yakni orang-orang yang murtad adalah orang yang
tidak lagi mengikuti jalan iman yang benar. Mereka tidak lagi memiliki iman
kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang menggantikan mereka di atas kayu
salib.
Kemurtadan ini semakin
diperjelas dengan pernyataan lain yang mengikutinya yakni “mereka menyalibkan lagi Anak
Allah bagi diri mereka”. Pernyataan
ini menunjukkan bahwa penulis Ibrani sedang memikirkan dan membandingkan
kemurtadan dengan penyaliban Yesus. Di
bagian ini, tindakan murtad diibaratkan sebagai tindakan yang mau menyalibkan
Kristus untuk kedua kalinya. Orang-orang yang menyalibkan Kristus untuk pertama
kalinya ialah mereka yang telah percaya dan mengaminkan penyaliban Kristus
adalah untuk menggantikan mereka. Mereka adalah orang-orang yang telah
diselamatkan seperti yang diuraikan tanda-tandanya di Ibrani 6 : 4-5. Namun,
jikalau mereka murtad, hal itu sama dengan tindakan mengganggap penyaliban
Kristus adalah layak untuk diriNya. Dengan melakukan hal ini, mereka menghina
Kristus dan karyaNya secara terbuka.
Untuk orang-orang yang
melakukan hal ini, firman Tuhan memberi peringatan yang keras dan jelas yakni
‘tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat’. Kata
tidak mungkin (αδυνατον, KJV:Impossible)
ini memiliki makna yang sangat kuat. Pemakaiannya di pasal-pasal yang lain
menunjukkan bahwa kata ini bukanlah memiliki arti yang lemah, seperti yang
tercatat di :
6 : 18 supaya oleh dua
kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh
dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
10
: 4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau
darah domba jantan menghapuskan dosa.
11
: 6 Tetapi tanpa
iman tidak mungkin orang berkenan
kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa
Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia.
Jadi,
seseorang yang telah diterangi hatinya, mengecap karunia sorgawi, mendapat
bagian dalam Roh Kudus, mengecap firman yang baik dari Allah, dan merasakan karunia-karunia
dunia yang akan datang, namun dalam perjalanan kehidupannya melakukan tindakan
murtad, tidak akan mengalami semua hal itu sekali lagi. Bagi Dia tidak ada lagi
pengampunan atas dosanya yang meninggalkan jalan iman yang benar dan menolak
kasih karunia Tuhan. Pada intinya orang yang murtad atau meninggalkan imannya,
tidak lagi memiliki keselamatan.
C.
ILUSTRASI
TENTANG KEMURTADAN (Ay. 7-8)
TR : 7 γη γαρ η πιουσα τον επ αυτης
πολλακις ερχομενον υετον και τικτουσα βοτανην ευθετον εκεινοις δι ους και γεωργειται
μεταλαμβανει ευλογιας απο του θεου 8 εκφερουσα δε ακανθας και τριβολους αδοκιμος
και καταρας εγγυς ης το τελος εις καυσιν
KJV : 7 For the earth which drinketh in the rain that cometh oft upon it, and
bringeth forth herbs meet for them by whom it is dressed, receiveth blessing
from God: 8 But that which beareth thorns
and briers is rejected, and is nigh unto cursing; whose end is to be burned.
ITB : 7 Sebab tanah yang menghisap
air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan
yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu
menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat
pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Kedua ayat ini adalah sebuah perumpamaan
yang dipakai oleh penulis Ibrani untuk membantu menjelaskan orang-orang yang ditulis
sebelumnya yakni di ayat 4 dan 5. Gambaran yang dipakainya adalah tanah yang
menerima air hujan. Tanah itu menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna ketika
menerima air hujan. Namun di ayat 8, terjadi perubahan atas tanah itu yakni
tidak menghasilkan sesuatu yang berguna lagi. Tanah itu menghasilkan semak duri
dan rumput duri. Dengan keadaan seperti ini, tanah itu tidak lagi berguna dan
akan diakhiri dengan pembakaran.
Jadi, dari gambaran ini terlihat jelas
bahwa orang-orang yang tadinya menerima firman Allah kemudian menunjukkan
hasil-hasil dalam pertumbuhannya, dapat mengalami perubahan dalam kehidupannya.
Perubahan yang terjadi ini bukanlah sesuatu yang baik tetapi sesuatu yang
menunjukkan hal yang sebaliknya. Hal ini menunjuk kepada orang-orang yang
dijelaskan di ayat-ayat sebelumnya, yakni mereka yang telah diselamatkan dan
berjalan di jalan iman yang benar, namun murtad (jatuh ke samping) dan tidak
melanjutkan berjalan di jalan iman itu.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas, terlihat dengan jelas bahwa pasal 6 : 4 - 8 adalah sebuah
peringatan yang sangat keras terhadap orang-orang yang telah percaya dan
diselamatkan. Paulus memakai istilah-istilah yang sangat kuat untuk menunjukkan
bahwa tanda-tanda di ayat 4 dan 5 adalah menunjuk kepada orang-orang yang telah
mendapat anugerah Tuhan yakni keselamatan.
Hal
ini bertentangan dengan pandangan OSAS dan Kalvinis yang mengganggap
orang-orang tersebut belum lahir baru dan diselamatkan. Padahal tanda-tanda
yang diberikan oleh Paulus adalah sangat jelas menunjuk kepada orang-orang yang
telah mendapat keselamatan. Peringatan ini adalah nyata dan kemurtadan dapat
terjadi kepada siapa saja yang telah percaya kepada Tuhan.
Penulis: Meifel Kontra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar