Selasa, 04 Februari 2014

/Setan Mengusir Setan/


KIS.19:13-20
¶ Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu,mencoba menyebut nama
Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi
nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari
seorang imam kepala
Yahudi yang bernama Skewa.  Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku
ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"  Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan
menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan
telanjang dan luka-luka.  Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang
Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka
pernah turut melakukan perbuatan- perbuata seperti itu.  Banyak juga di antara mereka, yang pernah
melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang.
Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.  Dengan jalan ini makin tersiarlah
firman Tuhan dan makin berkuasa


Asal Usul Iblis & Setan
Ketika Tuhan Yesus hadir di dunia sekitar dua ribuan tahun lalu, salah satu hal yang sering
dilakukanNya ialah mengusir roh- roh jahat. Ia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi dengan seluruh
isinya. Bahkan roh-roh jahat pun ciptaanNya, karena roh jahat tadinya adalah malaikat ciptaanNya.
Tetapi karena mereka mengikuti Lucifer, malaikat terang itu, membangkang akhirnya kepada mereka
diberi sebutan baru yaitu roh-roh jahat, iblis, dan setan.

Dalam Alkitab kata setan (satanos) berbentuk tunggal sehingga ditafsirkan bahwa itu adalah menunjuk
kepada lucifer sendiri. Dan kata iblis (demons) berasal dari kata daimonion berbentuk jamak. Dan
roh-roh jahat yang dalam bahasa Inggris sering disebut evil-spirits. Pada dasarnya semuanya berasal
dari malaikat yang memberontak kepada Allah bersama Lucifer.

Tujuan Tuhan Mengusir Iblis
Ia bukan Tuhan pencipta langit dan bumi jika tidak sanggup mengusir iblis. Tuhan Yesus membuktikan
bahwa ia pencipta ma- laikat, dan semua malaikat takluk kepadaNya, bahkan malaikat yang telah jatuh
ke dalam dosa pun masih harus tunduk, kalau tidak akan segera dikirim ke neraka sekalipun sebelum
tiba waktu yang telah ditetapkan (Luk.8:28, Mat.8:29).
Tanpa iblis menyadari, mereka telah melakukan kesalahan besar, karena mungkin mereka berpikir untuk
menghalangi pekerjaan Kristus sehingga mereka banyak merasuki orang-orang saat itu. Namun
sebaliknya justru fenomena tersebut dibalik untuk meninggikan Kristus karena roh-roh jahat yang
ditemuiNya semuanya diusirNya. Dengan tindakan ini Ia membuktikan kemahakuasaanNya karena hanya ada satu pribadi yang lebih berkuasa dari Lucifer. Dalam peristiwa bertengkar dengan Lucifer penghulu
malaikat Mikhael tidak berani menghardiknya dengan kata-kata kasar (Yud.1:9). Sementara itu
berkali-kali iblis datang tersungkur, memohon-mohon agar tidak menghukum mereka sebelum waktu yang
telah ditetapkan (Mat.8:29).
Para ahli Taurat dan orang Farisi seharusnya tahu bahwa yang sedang berhadapan dengan mereka
adalah Pribadi yang memiliki kuasa lebih dari malaikat. Namun mungkin karena iri dan tidak bisa
menerima latar belakang kemanusiaanNya yang terlahir dalam keluarga miskin, maka tidak bisa terima
bahwa Ia adalah Allah yang maha tinggi. Sikap demikian oleh Kristus dikategorikan “menghujat Roh
Kudus,” jika nanti setelah hari Pencurahan Roh Kudus mereka masih belum bisa menerima fakta yang
mereka saksikan (Mrk.3:29).
Jadi, tujuan tindakan pengusiran iblis atau roh-roh jahat yang dilakukan Kristus bukan agar tidak
ada iblis lagi di wilayah Palestina, karena kalau ini tujuanNya, tinggal diperintahkan agar semua
roh jahat menying- kir dari Palestina. Tetapi sesungguhnya telah ditetapkan hari penghukuman atas
mereka, dan pengusiran roh-roh jahat dari tubuh orang-orang yang dijumpai hanyalah untuk
menunjukkan bahwa Yahweh hadir di tengah- tengah umatNya.
Alkitab  mencatat  dalam  Ibr.2:14-15, “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan
daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.”
Ayat-ayat Alkitab tersebut di atas memberitahukan bahwa oleh kematian Kristus iblis telah
dikalahkan. “Maut” yang adalah senjata utama iblis untuk menakut-nakuti orang telah dilenyapkan.
Dan sejak kematian Kristus di kayu salib, tidak ada orang yang bisa dirasuki iblis tanpa atas
keinginan atau persetujuan orang tersebut (I Yoh.3:8). Iblis telah dikalahkan, dan pemberitaan
Injil adalah pengumuman atas kemenangan Kristus dan kekalahan iblis. Seperti Jepang ketika
dikalahkan sekutu, penduduk jajahan perlu mendengar pengumuman pengakuan kalah Hirohito dan tidak
perlu takut pada tentara Jepang lagi.

Tujuan Rasul Mengusir Iblis
Para Rasul, sebagai murid Kristus yang langsung menyaksikan kemenangan itu adalah pemegang otoritas
langsung Tuhan Yesus untuk menyebarkan berita kemenangan Tuhan atas kuasa maut (iblis). Mereka
melakukan tindakan pengusiran, itu bisa dilihat sebagai penertiban perlawanan sporadis sisa-sisa
kekuatan iblis, sambil menunjukkan bahwa mereka adalah Rasul Kristus.
Orang yang kerasukan dan terusir iblis dari tubuhnya belum tentu terselamatkan jiwanya, karena
keselamatan jiwa tetap mengharuskan pertobatan dari dosa dan pengakuan iman kepada Yesus Kristus.
Sebaliknya orang-orang yang terselamatkan jiwanya oleh pertobatan dan iman kepada Kristus sudah
pasti secara jasmani akan terlepas dari ikatan iblis.
Rasul-rasul melakukan pengusiran iblis utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa mereka adalah murid
Tuhan yang menjabat Rasul dalam susunan pejabat jemaat lokal seperti yang Rasul Paulus daftarkan
dalam Efesus 4:11. Mereka adalah dasar (fondasi) gereja dan Kristus adalah batu penjuru dari dasar
itu (Ef.2:19-20).

Rasuk Setan Atau Sakit Jiwa?
Apakah Tuhan memerintahkan kita mengadakan  upacara  pengusiran  iblis  pada masa kini? Hal pertama yang harus difahami ialah bahwa sesudah kematian Kristus di kayu salib, tidak ada orang yang dirasuki iblis tanpa keinginan atau persetujuannya.
Banyak orang tidak sanggup membedakan antara kerasukan dengan psikotik atau over-stress. Mereka
yang main Jailangkung, para  dukun, atau  yang  meminta  kekebalan, orang-orang yang belajar ilmu
hitam, dan yang melakukan berbagai aktivitas okultis, adalah orang-orang    yang    kerasukan  
roh    jahat. Sedangkan yang ngamuk, ngomong sendiri, tertawa sendiri, menjerit-jerit, omong bahasa
atau suara lain, dan berbagai tindak-tanduk tidak   normal,   itu   bukan   kerasukan   iblis, melainkan gangguan jiwa.
Sering terjadi dimana orang yang sakit jiwa atau over-stress ditengking oleh “pendeta” yang tidak
dapat membedakan kerasukan dan sakit jiwa. Bahkan sesungguhnya banyak “pendeta” memasukkan roh
(jelas bukan Roh Kudus) ke dalam tubuh orang yang didoakan mereka dengan menyuruh mengosongkan diri dan menepuk jidat orang tersebut hingga yang bersangkutan tumbang. Tindakan demikian kalau bukan menghipnotis adalah memasukkan iblis ke dalam diri sang korban.

Sikap Orang Kristen Terhadap Roh Jahat
Dalam Injil Yohanes 8:31-32 menyata- kan, “jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar
adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Kebenaran apakah yang memerdekakan kita? Dan dimerdekakan dari apa? Adalah pertanyaan- pertanyaan
yang layak dikumandangkan.
II Tim.3:15-16 memberitahukan kita tentang manfaat Alkitab. Salah satunya ialah menyatakan
kesalahan. Kesalahan apakah yang bisa menyebabkan seseorang perlu dimendekakan? Tentu adalah
konsep-konsep yang bisa membelenggu orang itu. Yang terutama dari semuanya ialah firman Tuhan yang
menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menanggung semua (segala) dosa manusia di kayu salib (
Yoh.1:29, Ibr.2:9, I Yoh.2:2), dan jika seseorang bertobat dan percaya bahwa semua dosanya (dulu,
sekarang, hingga yang terakhir akan dibuatnya) telah tertanggung di kayu salib, yaitu bahwa Kristus
telah menggantikannya dihukum atas semua dosanya, dan ia kini sedang menggantikan Kristus hidup,
maka ia terlepas dari semua kutuk (Gal.3:13), dan terlepas dari intimidasi iblis.
Setelah mengetahui hal yang paling utama ini, selanjutnya orang tersebut tinggal tetap dalam firman
ini, maka ia benar-benar adalah murid Tuhan dan melalui semakin belajar Alkitab maka ia akan mengenal semakin banyak kebenaran dan tentu kebenaran itu akan
memerdekakan dia. Misalnya ia jadi tahu bahwa Roh Kudus telah masuk ke dalam hatinya sejak saat ia
percaya (Ef.1:13), maka ia dimerdekakan dari banyak “pendeta” yang mau melakukan doa pelepasan,
karena tidak ada lagi yang perlu dilepaskan sejak Roh Kudus masuk ke dalam hatinya. Dan ia juga
akan dimerdekakan dari “pendeta” yang mau menumpangkan tangan yang katanya untuk membaptisnya
dengan Roh Kudus karena Roh Kudus telah ada di dalam hatinya.
Jika kita bertemu dengan seseorang yang sakit jiwa maka dia perlu ditenangkan dengan obat dan
setelah tenang ia diberitakan firman Tuhan. Apalagi bertemu dengan orang yang dirasuki  iblis
(berbagai  dukun,  dan  orang- orang yang pernah mengundang roh), mereka perlu  diberitakan   Injil
 pada   saat  mereka tenang. Beda psikotik dengan kerasukan ialah psikotik   perlu   ditenangkan  
dengan   obat sedangkan  kerasukan  akan  tenang  sendiri. Psikotik tidak sadar diri sedangkan
kerasukan itu sadar diri atau setidaknya akan ada waktu ia akan sadar diri.
Tuhan mau pada zaman kita, yaitu zaman sesudah tidak ada Rasul, tidak mengusir iblis dengan
tengking-tengkingan, melainkan mengusir dengan berita Injil. Kalau iblis keluar dari seseorang
karena ditengking, dan orang tersebut tidak menyambut Injil, maka iblis akan kembali membawa tujuh
temannya (Mat.12:45). Sedangkan mengusir dengan pemberitaan Injil yang alkitabiah, ketika Injil
diterima maka secara otomatis roh jahat pasti meninggalkan tubuh orang tersebut. Inilah yang Tuhan
katakan kebenaran yang memerdekakan.
Injil Keselamatan dari Allah telah selesai dituliskan, dan ia adalah kekuatan Allah (Rom.1:16, I
Tes.1:5). Keadaan kita berbeda dari keadaan Tuhan Yesus dan Rasul-rasul. Tuhan Yesus memakai kuasa
ilahinya sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi untuk mengusir iblis. Sedangkahn Rasul-rasul memakai
kuasa Yesus Kristus yang diberikan kepada mereka untuk mengusir iblis. Kita diberikan kuasa Injil
untuk mengusir iblis dari seseorang dengan cara memberitakan Injil kepadanya.
Dari perikop bahasan kita tentang anak- anak Skewa yang memakai nama Yesus mengusir iblis
memperlihatkan kita bahwa nama Tuhan Yesus bukan jimat. Anak-anak Skewa tidak boleh mempergunakan nama Tuhan Yesus sebagai jimat.
Lebih mengagetkan lagi ialah bunyi ayat 18, “banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya,
datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan
perbuatan-perbuata seperti itu.” Perbuatan apa? Mengusir iblis dengan nama Yesus Kristus! Kalau itu
terjadi pada saat sebelum mereka menjadi orang Kristen, tentu tidak menjadi soal karena sekarang
mereka telah menjadi percaya. Sangat mungkin mereka menjadi sadar bahwa mereka tidak memiliki
otoritas untuk mengusir iblis, melainkan memberitakan Injil.
Banyak “pendeta” mengajar jemaatnya bahwa sejak mereka percaya maka mereka memiliki kuasa Allah
(Yoh.1:12). Padahal maksud ayat ini adalah mendapat hak atau posisi sebagai salah satu anak-anak
Allah, bukan memiliki kuasa ilahi. Kalau seseorang memiliki kuasa ilahi, maka ia sudah menjadi
Allah.
Ketika seseorang menjadi salah satu dari anak-anak Allah, tentu iblis tidak bisa mera- sukinya
bahkan yang bukan orang Kristen saja iblis   tidak   bisa   sewenang-wenang   mera- sukinya. Dan ia
juga harus mengerti bahwa ia tidak   diberikan   wewenang   untuk   hadik- menghardik  iblis,
karena  tindakan  hardik menghardik, Mikahel saja tidak berani mela- kukannya terhadap Iblis
(Lucifer) (Yud.1:9). Anak-anak Allah diberi satu senjata yang sangat  ampuh  untuk  melawan
pemerintah- pemerintah,  penguasa-penguasa,  penghulu- penghulu dunia, dan roh-roh di udara dengan
perlengkap senjata yang disediakan (Ef.6:10- 16).  Ada  enam  macam  perlengkapan,  dan hanya  satu
 yang  bersifat  menyerang,  yaitu PEDANG   ROH   yang   adalah   FIRMAN TUHAN.  Lima  macam  yang  lain  bersifat bertahan,  tetapi  pedang  jelas  bukan  untuk bertahan melainkan menyerang.
Beritakanlah Injil yang alkitabiah maka semua penguasa dunia akan takluk. Jika sese- orang menerima
Injil, maka dia dilepaskan atau dimerdekakan. Dunia ini dikuasai iblis yang sesungguhnya telah
kalah. Kita diperin- tahkan Tuhan yang menang untuk mengu- mumkan kemenanganNya, tidak perlu teng-
king-tengkingan. Kalau orang-orang yang di- perbudak oleh iblis mendengar dan menerima berita
pelepasan mereka, maka mereka akan diselamatkan atau dimerdekakan. Hanya orang yang telah
diselamatkan oleh Injil yang benarlah yang dapat membebaskan orang dengan    Injil    yang
benar. Menengking- nengking iblis tanpa mengerti Injil yang benar itu bagaikan setan mengusir
setan, dan bisa disebut anak-anak Skewa abad 21.***DL

Sumber : Pedang Roh Edisi XLII (42)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar